Langsung ke konten utama

Inilah Beberapa Perbedaan Kalender Hijriyah dan Masehi



Kalender merupakan salah satu cara manusia dalam mengetahui waktu. Meskipun sistem penanggalan sebetulnya sudah dikenal sejak lama, dan beberapa suku maupun kebudayaan zaman dulu pun memiliki banyak versi kalender. Namun, kalender yang menjadi patokan umum masyarakat dunia kini adalah kalender Masehi, sedangkan bagi umat islam, selain menggunakan kalender masehi pun tetap memakai kalender Hijriyah untuk menentukan hari-hari penting islam. Kedua kalender ini memiliki persamaan, seperti terdapat 12 bulan dalam satu tahun. Selain hal tersebut, ada beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui. Perbedaan kalender Hijriyah dan Masehi antara lain adalah sebagai berikut.
Mengenal Perbedaan Penanggalan Masehi dan Hijriyah
1. Jumlah hari dalam satu tahun
Perbedaan pertama yang paling jelas terlihat adalah jumlah hari dalam satu tahun antara kalender Hijriyah dan Masehi sangat berbeda. Meskipun perbedaan tersebut tidak jauh, tapi sangat memengaruhi perputaran waktu masing-masing kalender.
Pada kalenderMasehi diketahui memiliki hari antara 365-366 hari dalam setahun. Sedangkan pada kalender Hijriyah, ada 354-355 hari dalam satu tahun. Ada selisih 10-12 hari setiap tahunnya. Hal inilah yang membuat terkadang ketika kamu puasa di bulan Ramadhan, selalu berubah-ubah bulan menurut penanggalan Masehi.
Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan konsistensi dalam penghitungan hari. Pada kalender Hijriyah, rata-rata hari dalam satu bulan sekitar 29--30 hari. Sementara pada penanggalan Masehi, dalam satu bulan bisa sebanyak 28-31 hari.
2. Cara penghitungan hari yang berbeda
Pada dasarnya, kalender Masehi menggunakan peredaran matahari sebagai acuan menghitung hari. Sedangkan pada kalender Hijriyah, lebih berpatok pada peredaran bulan, tidak heran jika disebut juga sebagai kalender Qomariyah(lunar/bulan).
Pada penanggalan Masehi, menghitung sebuah hari akan dimulai pada pukul 00.00 dini hari. Sedangkan pada penanggalan Hijriyah, menghitung hari dimulai dengan terbenamnya matahari, atau ketika magrib. Dari cara penghitungan ini saja, sangat jelas akan memberikan dampak yang berbeda dalam menentukan jumlah hari tiap bulan maupun tahun.
3. Cara penamaan bulan yang berbeda
Penanggalan Masehi dan Hijriyah jelas dibuat dari kebudayaan yang berbeda, sehingga penamaan hari dan bulan sangat berbeda.
Penamaan bulan pada kalender Masehi, menggunakan nama-nama dewa kuno seperti Mars, Maius, Junius, dan lain-lain. Pada penamaan hari pun demikian, seperti Sunday(matahari), Monday(bulan), Tuesday(Tioe), dan lain-lain.
Sedangkan penamaan bulan pada kalender Hijriah biasanya diambil dari nama musim. Contohnya, Muharram yaitu bulan yang dihormati, bulan ketika tidak diperolehkan berperang. Dzulhijah, bulan untuk berhaji. Sementara untuk hari, menggunakan urutan angka, seperti al-ahad(pertama), al-itsnain(kedua), dan seterusnya.
Untuk di Indonesia sendiri, kedua penanggalan ini masih digunakan sampai sekarang. Sebab, kalender Masehi merupakan sistem penanggalan internasional yang sekarang dipakai, sedangkan untuk kalender Hijriyah digunakan menentukan hari-hari besar Islam.
Ingin jam digital masjid ? kunjungi google untuk lengkapnya .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Nama Rumah Adat Suku Jawa yang Perlu Kamu Ketahui

Alasan Pasang Gigi Palsu Permenent Dan Jenisnya

Tips Lolos Interview Di Sekolah Internasional